Anak perempuan
Dia hanyalah anak perempuan yang kehilangan sosok seorang lelaki diantara lelaki-lelaki di rumahnya. Anak perempuan yang berlari kesana kemari mencari kasih seseorang lelaki, sesampainya ia selalu mempercayai kata2 setiap lelakinya dan ia habis dimiliki lelakinya yang dulu, sesudahnya, seterusnya dan saat ini. Hampir seperti pelacur yang mencari seseorang lelaki yang sudi menyayanginya. Kemudian ia berjalan di perbatasan benar dan salah atas batas gerak perempuan. Memeluk angin, membekukan kewanitaannya yang pernah ada. Mendongak, sepasang matanya menghujat Tuhan. Ya, dia masih suka percaya Tuhan. Tentu saja, diperbatasannya ia melulu bernegosiasi dengan Tuhannya untuk mendapatkan segala pemakluman untuk hal-hal yang disebut dosa.