Tanpa Lengan
TANPA LENGAN Rosa menendang pintuku selarut ini, ia meminta diselimuti. Aku melihat selimut dan jaket berserakan di lantai, kamarnya sungguh kacau. Hampir setiap malam dia menendang-nendang pintuku. Ini sudah kesekian kali aku meminta untuk menggunakan kakinya. Aku rasa dia bisa namun tidak memiliki kemauan.Sudah sebulan kedua lengannya lumpuh. Setiap menjelang sore ia merasa kedinginan. Rosa meringkuk di pojokan tanpa bisa memeluk lutut. Lampu kamar tak sempat ia nyalakan. “Cepat selimuti aku”Pinta Rosa dengan suara tak jelas karena tubuh yang menggigil. “Malam ini di sini saja” Aku mencoba mengatur Rosa walaupun tidak akan diturutinya. “Tidak bisa” “Minumlah obatmu kemudian biarkan otakmu tidur” “Urusilah hidupmu sendiri” “Kalau begitu tidak perlu kau memintaku menyelimutimu” “Terlantarkan saja aku sekalian” Rosa selalu begitu, memiliku sepihak. Sedangkan aku hanya memilikinya dalam pikiran.Pernah sekali aku tidak peduli dengannya. Kukunci kamarku lalu tidak kul...