Al Capone

Malam itu lelaki separuh baya terlihat berjalan tegap, jaket kulit menambah garang wajahnya. Langkah cepatnya terdengar mengerikan dengan suara sepatu kulit mahalnya, dia tidak pernah menyia-nyiakan waktu sedikit pun untuk bermalas-malasan.  Dia terus berjalan cepat lalu setengah lari dan akhirnya dia berlari, bukan, bukan dia yang berlari dari kejaran namun dia yang sedang mengejar.
“Apa maumu?” tanya wanita seksi itu.
“Saya Al Capone, si bandit brengsek yang ingin menikahimu nona”.
“Aku tidak sudi!! Sudah kubilang aku tidak mau menikah dengan siapapun, lupakan saja malam itu. Aku tidak akan memintamu tanggung jawab”. Al Capone tersungkur di bawah lutut wanita itu.
“ Nona, saya adalah bapak dari bayi ini” Ucap Al Capine sembari membelai perut dalam balutan dres mini merah. Waktu terhenti dan air mata tak mampu terhenti oleh sepasang mata indah sang nona.
“DORR!!” suara letusan pistol mengudara dari tangan polisi. Bersamaan dengan itu, Al Capone melepaskan peluru ke kepalanya sendiri.

“Ceritakan pada anakku, kalau bapaknya mati bunuh diri bukan  mati ditembak polisi” Kata penutu dari Al Capone.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara ke Kampung Inggris dari Semarang

Gunungpati Semarang punya Wadas Prongkol

Bapak yang Abu-abu