Jika boleh jadi pelacur
Bagaimana jika aku menjadi pelacur? Dengan begitu banyak yang memilihku tanpa basa basi. Tanpa perlu pendekatan menyamakan hobi. Hubungan singkat bersifat transaksional. Tidak ada kenaifan. Tidak perlu menanyai pertanyaan-pertanyaan yang memaksakan keserasian. Hanya satu tujuan yaitu menghabiskan malam bersama. Aku tidak perlu susah payah mempresentasikan latar belakang,hobi,wawasan dan kefasihan dalam mengobrol. Murni mempresentasikan tubuh. Bukankah itu cara sederhana dan cepat dalam menawarkan?menawarkan visual. Tubuhku masih lengkap,jadi aku akan merawat diri sampai pada standart kecantikan negara ini. Kalau tidak tercapai pun, mungkin bisa aku tarif murah. Terpenting tetap bertarif agar tidak dibilang wanita gampangan. Dicap pelacur yang memang berjualan tubuh, bukan karena menjadi simpanan lelaki beristri. Sesudah tubuhku cukup menarik, aku tidak perlu sekolah tinggi,datang forum diskusi,berkarya, atau membaca buku. Aku tidak perlu membuat strategi agar target mau meluangka...